PERTIMBANGAN KEBIJAKAN KINERJA PERSIMPANGAN
BERSINYAL MENGENAI WAKTU SINYAL
“Studi Kasus Persimpangan Bersinyal di depan RSUD Kardinah”
“Studi Kasus Persimpangan Bersinyal di depan RSUD Kardinah”
MATA KULIAH TEORI PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Oleh:
ALI
MUSHOFFAN
14.I.0218
MKTJ
– B SEMESTER IV
DIV
MANANAJEMEN KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
POLITEKNIK
KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
TAHUN
2016
A.
Latar Belakang
Perkembangan
Zaman sekarang ini, perkembangan alat transportasi dari tahun ke tahun semakin
maju dan berkembang biak dengan cepat. Di Tegal juga demikian, jumlah kendaran
bermotor sangat berkembang dengan sangat pesat. Sebenarnya perkembangan yang
pesat ini sangat bagus, namun harus dibarengi dengan pemenuhan fasilitas sarana
dan prasarana yang sama berkembang pesatnya.
Namun
yang ada tidak demikian, Tegal yang termasuk wilayahnya yang kecil dengan
penduduk yang tinggi, serta fasilitas sarana prasarana mobilitas untuk
kendaraan bermotor sangat rendah. Tetapi ini bisa diatasi dengan bagaimana cara
kita mengatur atau memaksimalkan jalan yang ada tanpa mengurangi jumlah
kendaraan bermotor yang ada. Yaitu dengan memaksimalkan kinerja persimpangan pada khususnya, dan memperbaiki sistem
lalulintas pada umumnya.
Persimpangan
adalah, simpul pd jar jln di mana jalan-jalan bertemu dan lintasan kend
berpotongan dan faktor penting dlm menentukan kapasitas & waktu perjalanan jaringan
jalan (perkotaan). Persimpangan
adalah aspek penting dlm pengendalian lalin.
Simpang Bersinyal Kardinah
merupakan salah satu simpangan berAPILL yang berada di Kota Tegal adalah salah
satu persimpangan yang sangat padat
karena adanya aktifitas dari Rumah Sakit Kardinah, Pasar dan pertokoan
yang berada di sisi jalan. Simpang ini terdiri dari Jalan Werkudara, Jalan Sultan Agung ,Jalan KS. Tubun dan Jalan
A.R Hakim. Hal ini dapat membahayakan keselamatan dan keamanan pengguna jalan
dan mengganggu kelancaran dan keselamatan arus lalu lintas. Kinerja Simpang
Kardinah ini adalh Simpang empat lengan dengan pengaturan simpang dua fase dengan tidak memperhitungkan banyak
konflik yang diakibatkan. Hal ini menjadi salah satu perhatian untuk mengkaji
manajemen kinerja persimpangan tersebut untuk dilakukannya perbaikan-perbaikan
yang dapat diterapkan dipersimpangan tersebut guna meningkatkan keamanan,
kenyamanan, keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas
dipersimpangan ini.
Maka
dari itu, kita memerlukan survey untuk mengetahui arus lalu lintas, kondisi
profil jalan, volume kendaraan, dan kinerja lalu lintas juga harus
diperhitungkan data-datanya guna mendukung kinerja yang seharusnya pada
persimpangan itu dibutuhkan.
B. Menetapkan Tujuan
1. Tujuan
umum penyelengaraan kegiatan penelitian ini bermaksud untuk menambah wawasan
dan pengetahuan taruna/taruni Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan
khususnya prodi DIV MKTJ Remaja serta mengaplikasikan materi pembelajaran Langkah
apa yang harus dikerjakan atau kita dapat menyimpulkan pada Teori Pengambilan
Keputusan yang telah diajarkan pada pertemuan – pertemuan sebelumnya guna untuk
meningkatkan keefektifan dan efisiensi kinerja persimpangan. Sedangkan
2.
Tujuan khusus penyelengaraan kegiatan penelitian ini adalah
:
a. Untuk
mengetahui jumlah volume arus lalu lintas serta kepadatan kendaraan pada
persimpangan antara Jalan A.R Hakim – Jalan Werkudoro – Jalan Sultan Agung -
Jalan Ks. Tubun
b. Untuk
mengidentifikasi karakteristik jalan (antara lain panjang jalan, lebar jalan,
kondisi jalan, beda tinggi jalan).
c. Untuk
mengetahui fasilitas perlengkapan jalan secara visual termasuk inventarisai
jalan, dengan pertimbangan bahwa komponen – komponen tersebut dapat
mempengaruhi kapasitas ruang jalan maupun persimpangan, pergerakan serta
keselamatan lalu lintas.
d. Untuk
memperoleh data mengenai karakteristik tipikal geometrik ruas jalan termasuk penggunaan
lahan disisi jalan melalui penyelusuran sejauh 50m di ruas jalan pada setiap
lengan persimpangan.
e. Untuk
mengetahui hambatan yang mempengaruhi kecepatan perjalanan sebuah kendaraan.
f. Untuk
mengetahui fase pada simpang tersebut, waktu hijau aktual, dan waktu siklus.
C.
Manfaat Penelitian
Penelitian di simpang
Kardinah Kota Tegal ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang terkait. Antara lain : manfaat bagi
taruna yang melaksanakan penelitian , pemerintah Kota Tegal selaku
penyelenggara pemerintah daerah yang terkait dan penyelenggara program studi
Diploma IV Manajemen Keselamatan
Transportasi Jalan.
Adapun manfaat dari
masing – masing pihak di uraikan sebagai berikut :
1.
Manfaat kegiatan penelitian di simpang Kardinah Kota Tegal bagi taruna/taruni
PKTJ:
a) Untuk
mengetahui jumlah volume arus lalu lintas serta kepadatan kendaraan di simpang
Kardinah.
b) Untuk
mengidentifikasi karakteristik jalan (lebar jalan, bahu jalan, trotoar dll
serta kondisi jalan).
c) Untuk
mengetahui apakah jalan tersebut sudah sesuai dengan aturan yang sudah ada.
d) Melatih
pola pikir yang obyektif di dalam menyikapi permasalahan–permasalahan yang
berkaitan dengan karakteristik lalu lintas
e)
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang
karakteristik lalu lintas.
f)
Menerapakan apa itu penentuan kebijakan
untuk memberikan solusi terbaik jika ditemui kerusakan.
2.
Manfaat kegiatan penelitian bagi pemerintah Kota Tegal selaku penyelenggara pemerintah daerah yang
terkait :
a)
Mendapat masukan – masukan sebagai
pertimbangan untuk perbaikan pola lalu lintas yang berkeselamatan.
Untuk
mengetahui tindakan keputusan saran rekomendasi selanjutnya dalam mengatasi
masalah tersebut.
D.
Ruang
Lingkup
Simpang
Kardinah Kota Tegal, 50 m dari apill ke arah jalan Sultan Agung , Jalan
werkudoro , dan Jalan KS. Tubun. Survey ini dilakukan pada hari Minggu 26 Juni 2016.
Berdasarkan
Permasalahn yang kita temui diatas, maka saya mencoba menerapkan elemen-elemen
dasar Teori Pengambilan Keputusan, untuk membuat suatu bentuk kebijakan
mensarankan beberapa rekomendasi untuk kepentingan perbaikan.
A.
Elemen-elemen
Dasar Teori Pengambilan Keputusan
1. Menetapkan Tujuan
:
a. Tujuan
Umum , dapat dikatakan bahwa tujuan umum penelitian ini adalah membuat beberapa
kebijakan untuk disarankan sebagai bahan untuk perbaikan persimpangan (
pengendalian kinerja simpang ) namun berpedoman pada elemen-elemen dasar teori
pengambilan keputusan . langkah ini bertujuan agar suatu kebijakan dinilai
lebih matang.
b. Tujuan
Khusus , untuk tujuan khususnya adalah membuat suatu saranan solusi untuk
perbaikan ( pengendalian Persimpangan ) untuk mengurai kepadatan volume
lalulintas.
2.
Mengidentifikasi
Permasalahan
A.
Identifikasi
Masalah
Berbagai macam
permasalahan yang terjadi pada kineja simpang kardinah kota tegal adalah
sebagai berikut :
a. Tundaan
yang menumpuk karena ada bangkitan parkir yang disebabkan karena ada aktivitas
masyarakat di RS dan Pasar.
b. Sistem
Waktu Siklus yang sebenarnya masih bisa dimaksimalkan, yang ada sekarang ini
adalah waktu siklus yang lama, dengan tundaan yang panjang menanti itu kurang
efisien.
c. Sistem
persimpangan dua fase yang banyak menimbulkan banyak konflik lalu lintas
d. Kemudian
tidak ada suatu ruang henti kendaraan khusus, baik sepeda motor maupun mobil
penumpang yang lainya
e. Aktivitas
pedagang kaki lima yang mempersempit ruang mobilitas dari kendaraan bermotor
f. Dan
di persimpangan tersebut ada satu ruas yang dilewati kendaraan besar, dan ada
satu ruas yang lebar jalanya sedikit.
Diatas
adalah beberapa permasalahan yang vital, dan perlu adanya suatu pemberian
kebijakan yang baik untuk bagaimana pengendalian simpang bersinyal kardinah
tersebut.
B.
Perumusan
Masalah
1. Berapa
Volume & kapasitas persimpanagn, yang secara langsung mempengaruhi kurangnya keefektifan
kinerja simpang Kardinah?
2. Apakah
dampak/akibat yang akan ditimbulkanya?
3. Bagaimana
cara pengendalian simpang kardinah tersebut?
3.
Menentukan
Alternatif Kebijakan
A.
Alternatif
Kebijakan
1. Dengan
mengkaji ulang kinerja simpang kardinah ,
Kenapa
ini dilakukan? Jadi menurut saya ada beberapa permasalahan pada persimpangan
yang sebenarnya bukan karena kendaraan maupun jalanya , melinkan dari kinerja
persimpangan tersebut. Dan untuk mencari suatu solusi yang efektif , maka perlu
adanya kajian ulang tentang kinerja simpang tersebut.
2. Merelokasi
semua aktivitas masyarakat ( pkl , aktivitas Pasar dan penertiban pejalan kaki
)
Relokasi,
memindahkan ketempat yang lebih disarankan, untuk suatu aktivitas masyarakat
yang besar dan rutin dilakukan dalam hal ini adalah pasar, lokasi pasar didekat
persimpangan sangat tidak baik, mengapa? Tentu saja ini akan mengganggu arus
lalulintas pada persimpangan tersebut.
3. Mengurangi
volume lalu lintas.
Ada
2 cara manajemen rekayasa lalulintas, yaitu dengan pengurangan permintaan, atau
dengan menambah persediaan. Dalam hal ini yang dikurangi dalah banyaknya jumlah
kendaraan bermotor yang melintas pada persimpangan tersebut. Mengapa, karena
ini bisa dilakukan jika diberlakukanya peraturan yang tegas mengenai pembatasan
jumlah kendaraan demi kelancaran dan keselamatan pada persimpangan karna
sedikitnya konflik lalulintas.
4. Menambah
kapasitas sekitar persimpangan
Dan
yang ini adalah lanjutan dari cara umum manajemen rekayasa lalulintas selain
pembatasan kendaraan bermotor, cara lainya adalah penambahan persediaan, dalam
hal ini adalah menambah kapasitas. Kapasitas apa? Kapsitas ruas jalan tiap
lengan persimpangan agar menampung banyaknya jumlah kendaraan yang melintas.
B.
Mengembangkan
Alternatif Kebijakan
1. Mengkaji ulang kinerja
simpang kardinah, kajian untuk kinerja simpang itu
beragam , diantaranya :
a. Mengurangi/menghindari
kemungkinan terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh adanya titik-2 konflik
b. Menjaga
agar kapasitas persimpangan dapat maksimal sesuai rencana
c. Harus
memberikan petunjuk yg jelas & pasti serta sederhana, dlm mengarahkan arus
lalulintas yg menggunakan persimpangan.
d. Dan
pengendalian simpang juga masuk diantaranya yaitu , persimpangan
prioritas , persimpangan petugas , Persimpangan dengan APILL, bundaran dan
persimpangan yang tidak sebidang.
Dan
pada studi asus dikardinah, yang sekarang diterapkan adalah simpang berAPILL,
maka dari itu jika kita akan mengkaji masalah pengendalian simpang, maka kita
akan mengkaji pengendalian kinerja simpang berAPILL.
2. Merelokasi atau
revitalisasi semua aktivitas masyarakat ( Pedagang kaki
lima , aktivitas Pasar dan penertiban pejalan kaki ) jadi ini dilakukan jika
ternyata dari persentase tiap harinya itu aktivitas masyarakat sangat tinggi.
Contohnya apabila suatu tempat tidak bisa menampung banyak pengunjung ditambah
ketidaklayakan , baik sarana maupun prasarananya. Pembuatan pasar berlantai 2,3
atau yang lainya, ini bertujuan untuk mengurangi aktivitas masyarakat yang
mengganggu aktivitas lalulintas.
3. Memanajemen
Rekayasa Lalulintas,
kesetimbangan antara permintaan dan persediaan , “Supply and Demand” jadi, ada 2 pilihan apakah persedianya yang
ditambah, atau permintaanya yang dibatasi. Tentu ini yang menjadi patokan
adalah suatu aturan yang tegas. Misal penerapan jalan 1 arah, penerapan plat
ganjil, penerapan kendaraan bermotor layak jalan. Ini berguna untuk mengurangi
volume lalulintas. Atau bisa saja kita menambah kapasitas jalan, kita membuat
lebar jalan yang lebih lebar dari sebelumnya, namun yang seperti ini biasanya
ada yang dikorbankan, contoh kita akan memperlebar jalan yang sudah mempunyai
trotoar, maka yang terjadi apabila jalan diperlebar maka trotoar akan menjadi
korban atau kasarnya dirusak.
4.
Penilaian
Alternatif Kebijakan
Jadi kita mempunyai 3
alternatif cara atau kebijakan untuk memaksimalkan kinerja persimpangan
kardinah kota Tegal, bagaimanakah kita menilainya?
Alternatif 1
(Mengkaji ulang kinerja simpang kardinah )
Menurut saya, mengkaji
ulang kinerja persimpangan ini adalah pilihan jelas , ini adalah center pusat
permasalahan, apabila kinerja simpang bermasalah maka kegiatan lalulintas akan
terganggu. Mungkin sebelumnya sudah ada penelitian mengapa pada persimpangan
kardinah diberi APILL , mungkin itu sengaja untuk keselamatan dan kelancaran
pengguna jalan. dan kinerja simpang perlu adanya suatu pembaruan sistem ,
karena ketidakefektifan sistem simpang yang sudah ada.
Alternatif 2
( Merevitalisasi, relokasi kegiatan masyarakat )
Ini memang bagus, tapi
jika kita melakukan relokasi yang terjadi akan ada adu pendapat antar pihak
yang dirugikan, dan ini membutuhkan proses yang tidak cepat. Dan ini harus ada
persiapan waktu yang lebih lama untuk memikirkan , apakah akan dibuat pasar
susun, apakah akan membuat pasar baru ditempat yang lebih layak. Selain waktu
yang lama, biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit.
Alternatif 3
( Supply and Demand )
Menurut saya,
perkembangan jaman tidak bisa dielak lagi , mengapa? Sifat dasar manusia yang
tidak pernah puas, dan selalu merasa bersaing. Dan ini sudah terlanjur dari
dulu. Jadi perkembangan jumlah kendaraan tidak bisa dihentikan, namun bisa
diatasi dengan peraturan operasionalnya, pembedaan plat ganjil genap, itu
bagus. Namun yang terjadi kebijakan peraturan itu hanya sebuah isue karena dari
petugas maupun masyarakat itu tidak konsisten. Apa yang terjadi? Peraturan
dilanggar, ya penumpukan kendaraan terjadi lagi.
Dan untuk penambahan
kapasitas jalan, mungkin ini bisa dilakukan jika masih ada daerah milik jalan
yang luas, sedangkan di kota Tegal, ini sudah terlanjur banyak pembangunan
rumah warga yang dekat dengan jalan.
5.
Pemilihan
dan Implementasi dari beberapa Alternatif
Guna memaksimalkan
kinerja persimpangan yang dijumpai banyak kendaraan yang menumpuk , adalah
dengan mengkaji ulang kinerja simpang
berAPILL itu sendiri. Alasanya?
Karena simpang adalah
pusat bertemunya bebrapa ruas, ruas jalan yang sudah tidak bisa dimaksimalkan
lagi, maka jalan satu-satunya adalah alternatif tersebut, agar lalulintas yang terjadi
itu aman ,lancar dan selamat.
Apasih yang Dikaji?
1. Waktu siklus simpang
BerAPILL ( Terlampir )
2. Waktu Antar Hijau (
Terlampir )
3. Perubahan fase (
Terlampir )
4. Peraturan tambahan.(
Terlampir )
6.
Evaluasi
dan Pengendalian
Karna proses perubahan
baiknya ada suatu proses evaluasi dan pengendalian, jika perhitungan mengenai kinerja persimpangan
berAPILL di Simpang Kardinah berdasarkan MKJI itu dapat menjamin mengenai
kelancaran lalulintas, namun untuk keselamatan itu butuh adanya pengendalian.
Jadi ketika perubahan sudah terealisasi dan ditemui permasalahan, maka
permasalahan tersebut harus dipakai sebagai bahan evaluasi untuk kinerja
persimpangan yang lebih maksimal.
7.
Kesimpulan
Jadi, dapat disimpulkan
bahwa ketika persimpangan pada Simpang BerAPILL Kardinah bermaslah , maka ada
suatu kajian ulang pada persimpangan tersebut, dan terkhususkan pada kinerja
simpang, sistem simpang tanpa melakukan perubahan ruas jalan tiap lengan. Dan ini efektiv dan
efisien, karena ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan anggaranya yang
banyak. Mungkin itu ada suatu pertimbangan yang matang untuk dapat segera
direalisasikan.