Selasa, 26 Juli 2016

PERTIMBANGAN KEBIJAKAN KINERJA PERSIMPANGAN BERSINYAL MENGENAI WAKTU SINYAL “Studi Kasus Persimpangan Bersinyal di depan RSUD Kardinah” MATA KULIAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN



PERTIMBANGAN KEBIJAKAN KINERJA PERSIMPANGAN BERSINYAL MENGENAI WAKTU SINYAL
“Studi Kasus Persimpangan Bersinyal di depan RSUD Kardinah”
MATA KULIAH TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN















Oleh:
ALI MUSHOFFAN
14.I.0218


MKTJ – B SEMESTER IV
DIV MANANAJEMEN KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
POLITEKNIK KESELAMATAN  TRANSPORTASI JALAN
TAHUN 2016

A.    Latar Belakang
Perkembangan Zaman sekarang ini, perkembangan alat transportasi dari tahun ke tahun semakin maju dan berkembang biak dengan cepat. Di Tegal juga demikian, jumlah kendaran bermotor sangat berkembang dengan sangat pesat. Sebenarnya perkembangan yang pesat ini sangat bagus, namun harus dibarengi dengan pemenuhan fasilitas sarana dan prasarana yang sama berkembang pesatnya.
Namun yang ada tidak demikian, Tegal yang termasuk wilayahnya yang kecil dengan penduduk yang tinggi, serta fasilitas sarana prasarana mobilitas untuk kendaraan bermotor sangat rendah. Tetapi ini bisa diatasi dengan bagaimana cara kita mengatur atau memaksimalkan jalan yang ada tanpa mengurangi jumlah kendaraan bermotor yang ada. Yaitu dengan memaksimalkan kinerja persimpangan pada khususnya, dan memperbaiki sistem lalulintas pada umumnya.
Persimpangan adalah, simpul pd jar jln di mana jalan-jalan bertemu dan lintasan kend berpotongan dan faktor penting dlm menentukan kapasitas & waktu perjalanan  jaringan  jalan (perkotaan). Persimpangan adalah aspek penting dlm pengendalian lalin.
Simpang Bersinyal Kardinah merupakan salah satu simpangan berAPILL yang berada di Kota Tegal adalah salah satu persimpangan yang sangat padat  karena adanya aktifitas dari Rumah Sakit Kardinah, Pasar dan pertokoan yang berada di sisi jalan. Simpang ini terdiri dari Jalan Werkudara,  Jalan Sultan Agung ,Jalan KS. Tubun dan Jalan A.R Hakim. Hal ini dapat membahayakan keselamatan dan keamanan pengguna jalan dan mengganggu kelancaran dan keselamatan arus lalu lintas. Kinerja Simpang Kardinah ini adalh Simpang empat lengan dengan pengaturan simpang  dua fase dengan tidak memperhitungkan banyak konflik yang diakibatkan. Hal ini menjadi salah satu perhatian untuk mengkaji manajemen kinerja persimpangan tersebut untuk dilakukannya perbaikan-perbaikan yang dapat diterapkan dipersimpangan tersebut guna meningkatkan keamanan, kenyamanan, keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dipersimpangan ini.
            Maka dari itu, kita memerlukan survey untuk mengetahui arus lalu lintas, kondisi profil jalan, volume kendaraan, dan kinerja lalu lintas juga harus diperhitungkan data-datanya guna mendukung kinerja yang seharusnya pada persimpangan itu dibutuhkan.
B.     Menetapkan Tujuan

1.  Tujuan umum penyelengaraan kegiatan penelitian ini bermaksud untuk menambah wawasan dan pengetahuan taruna/taruni Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan khususnya prodi DIV MKTJ Remaja serta mengaplikasikan materi pembelajaran Langkah apa yang harus dikerjakan atau kita dapat menyimpulkan pada Teori Pengambilan Keputusan yang telah diajarkan pada pertemuan – pertemuan sebelumnya guna untuk meningkatkan keefektifan dan efisiensi kinerja persimpangan. Sedangkan
2.      Tujuan khusus  penyelengaraan kegiatan penelitian ini adalah :
a.    Untuk mengetahui jumlah volume arus lalu lintas serta kepadatan kendaraan pada persimpangan antara Jalan A.R Hakim – Jalan Werkudoro – Jalan Sultan Agung - Jalan Ks. Tubun
b.    Untuk mengidentifikasi karakteristik jalan (antara lain panjang jalan, lebar jalan, kondisi jalan, beda tinggi jalan).
c.    Untuk mengetahui fasilitas perlengkapan jalan secara visual termasuk inventarisai jalan, dengan pertimbangan bahwa komponen – komponen tersebut dapat mempengaruhi kapasitas ruang jalan maupun persimpangan, pergerakan serta keselamatan lalu lintas.
d.   Untuk memperoleh data mengenai karakteristik tipikal geometrik ruas jalan termasuk penggunaan lahan disisi jalan melalui penyelusuran sejauh 50m di ruas jalan pada setiap lengan persimpangan.
e.    Untuk mengetahui hambatan yang mempengaruhi kecepatan perjalanan sebuah kendaraan.
f.     Untuk mengetahui fase pada simpang tersebut, waktu hijau aktual, dan waktu siklus.

C.     Manfaat Penelitian
        Penelitian di simpang Kardinah Kota Tegal ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang  terkait. Antara lain : manfaat bagi taruna yang melaksanakan penelitian , pemerintah Kota Tegal selaku penyelenggara pemerintah daerah yang terkait dan penyelenggara program studi Diploma IV Manajemen  Keselamatan Transportasi Jalan.
Adapun manfaat dari masing – masing pihak di uraikan sebagai berikut :
1. Manfaat kegiatan penelitian di simpang Kardinah Kota Tegal bagi taruna/taruni PKTJ:
a)      Untuk mengetahui jumlah volume arus lalu lintas serta kepadatan kendaraan di simpang Kardinah.
b)      Untuk mengidentifikasi karakteristik jalan (lebar jalan, bahu jalan, trotoar dll serta kondisi jalan).
c)      Untuk mengetahui apakah jalan tersebut sudah sesuai dengan aturan yang sudah ada.
d)     Melatih pola pikir yang obyektif di dalam menyikapi permasalahan–permasalahan yang berkaitan dengan karakteristik lalu lintas
e)    Menambah wawasan dan pengetahuan tentang karakteristik lalu lintas.
f)     Menerapakan apa itu penentuan kebijakan untuk memberikan solusi terbaik jika ditemui kerusakan.
2. Manfaat kegiatan penelitian bagi pemerintah Kota Tegal  selaku penyelenggara pemerintah daerah yang terkait :
a)                       Mendapat masukan – masukan sebagai pertimbangan untuk perbaikan pola lalu lintas yang berkeselamatan.
Untuk mengetahui tindakan keputusan saran rekomendasi selanjutnya dalam mengatasi masalah tersebut.
D.    Ruang Lingkup
            Simpang Kardinah Kota Tegal, 50 m dari apill ke arah jalan Sultan Agung , Jalan werkudoro , dan Jalan KS. Tubun. Survey ini dilakukan pada hari Minggu  26 Juni 2016.



            Berdasarkan Permasalahn yang kita temui diatas, maka saya mencoba menerapkan elemen-elemen dasar Teori Pengambilan Keputusan, untuk membuat suatu bentuk kebijakan mensarankan beberapa rekomendasi untuk kepentingan perbaikan.
A.    Elemen-elemen Dasar Teori Pengambilan Keputusan
1.      Menetapkan Tujuan :
a.       Tujuan Umum , dapat dikatakan bahwa tujuan umum penelitian ini adalah membuat beberapa kebijakan untuk disarankan sebagai bahan untuk perbaikan persimpangan ( pengendalian kinerja simpang ) namun berpedoman pada elemen-elemen dasar teori pengambilan keputusan . langkah ini bertujuan agar suatu kebijakan dinilai lebih matang.
b.      Tujuan Khusus , untuk tujuan khususnya adalah membuat suatu saranan solusi untuk perbaikan ( pengendalian Persimpangan ) untuk mengurai kepadatan volume lalulintas.
2.      Mengidentifikasi Permasalahan
A.    Identifikasi Masalah
Berbagai macam permasalahan yang terjadi pada kineja simpang kardinah kota tegal adalah sebagai berikut :
a.       Tundaan yang menumpuk karena ada bangkitan parkir yang disebabkan karena ada aktivitas masyarakat di RS dan Pasar.
b.      Sistem Waktu Siklus yang sebenarnya masih bisa dimaksimalkan, yang ada sekarang ini adalah waktu siklus yang lama, dengan tundaan yang panjang menanti itu kurang efisien.
c.       Sistem persimpangan dua fase yang banyak menimbulkan banyak konflik lalu lintas
d.      Kemudian tidak ada suatu ruang henti kendaraan khusus, baik sepeda motor maupun mobil penumpang yang lainya
e.       Aktivitas pedagang kaki lima yang mempersempit ruang mobilitas dari kendaraan bermotor
f.       Dan di persimpangan tersebut ada satu ruas yang dilewati kendaraan besar, dan ada satu ruas yang lebar jalanya sedikit.
Diatas adalah beberapa permasalahan yang vital, dan perlu adanya suatu pemberian kebijakan yang baik untuk bagaimana pengendalian simpang bersinyal kardinah tersebut.

B.     Perumusan Masalah
1.      Berapa Volume & kapasitas persimpanagn, yang secara  langsung mempengaruhi kurangnya keefektifan kinerja simpang Kardinah?
2.      Apakah dampak/akibat yang akan ditimbulkanya?
3.      Bagaimana cara pengendalian simpang kardinah tersebut?

3.      Menentukan Alternatif Kebijakan
A.    Alternatif Kebijakan
1.      Dengan mengkaji ulang kinerja simpang kardinah ,
Kenapa ini dilakukan? Jadi menurut saya ada beberapa permasalahan pada persimpangan yang sebenarnya bukan karena kendaraan maupun jalanya , melinkan dari kinerja persimpangan tersebut. Dan untuk mencari suatu solusi yang efektif , maka perlu adanya kajian ulang tentang kinerja simpang tersebut.
2.      Merelokasi semua aktivitas masyarakat ( pkl , aktivitas Pasar dan penertiban pejalan kaki )
Relokasi, memindahkan ketempat yang lebih disarankan, untuk suatu aktivitas masyarakat yang besar dan rutin dilakukan dalam hal ini adalah pasar, lokasi pasar didekat persimpangan sangat tidak baik, mengapa? Tentu saja ini akan mengganggu arus lalulintas pada persimpangan tersebut.
3.      Mengurangi volume lalu lintas.
Ada 2 cara manajemen rekayasa lalulintas, yaitu dengan pengurangan permintaan, atau dengan menambah persediaan. Dalam hal ini yang dikurangi dalah banyaknya jumlah kendaraan bermotor yang melintas pada persimpangan tersebut. Mengapa, karena ini bisa dilakukan jika diberlakukanya peraturan yang tegas mengenai pembatasan jumlah kendaraan demi kelancaran dan keselamatan pada persimpangan karna sedikitnya konflik lalulintas.
4.      Menambah kapasitas sekitar persimpangan
Dan yang ini adalah lanjutan dari cara umum manajemen rekayasa lalulintas selain pembatasan kendaraan bermotor, cara lainya adalah penambahan persediaan, dalam hal ini adalah menambah kapasitas. Kapasitas apa? Kapsitas ruas jalan tiap lengan persimpangan agar menampung banyaknya jumlah kendaraan yang melintas.


B.     Mengembangkan Alternatif  Kebijakan
1.      Mengkaji ulang kinerja simpang kardinah, kajian untuk kinerja simpang itu beragam , diantaranya :
a.       Mengurangi/menghindari kemungkinan terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh adanya titik-2 konflik
b.      Menjaga agar kapasitas persimpangan dapat maksimal sesuai rencana
c.       Harus memberikan petunjuk yg jelas & pasti serta sederhana, dlm mengarahkan arus lalulintas yg menggunakan persimpangan.
d.      Dan pengendalian simpang juga masuk diantaranya yaitu , persimpangan prioritas , persimpangan petugas , Persimpangan dengan APILL, bundaran dan persimpangan yang tidak sebidang.
Dan pada studi asus dikardinah, yang sekarang diterapkan adalah simpang berAPILL, maka dari itu jika kita akan mengkaji masalah pengendalian simpang, maka kita akan mengkaji pengendalian kinerja simpang berAPILL.
2.      Merelokasi atau revitalisasi semua aktivitas masyarakat ( Pedagang kaki lima , aktivitas Pasar dan penertiban pejalan kaki ) jadi ini dilakukan jika ternyata dari persentase tiap harinya itu aktivitas masyarakat sangat tinggi. Contohnya apabila suatu tempat tidak bisa menampung banyak pengunjung ditambah ketidaklayakan , baik sarana maupun prasarananya. Pembuatan pasar berlantai 2,3 atau yang lainya, ini bertujuan untuk mengurangi aktivitas masyarakat yang mengganggu aktivitas lalulintas.
3.      Memanajemen Rekayasa  Lalulintas, kesetimbangan antara permintaan dan persediaan , “Supply and Demand” jadi, ada 2 pilihan apakah persedianya yang ditambah, atau permintaanya yang dibatasi. Tentu ini yang menjadi patokan adalah suatu aturan yang tegas. Misal penerapan jalan 1 arah, penerapan plat ganjil, penerapan kendaraan bermotor layak jalan. Ini berguna untuk mengurangi volume lalulintas. Atau bisa saja kita menambah kapasitas jalan, kita membuat lebar jalan yang lebih lebar dari sebelumnya, namun yang seperti ini biasanya ada yang dikorbankan, contoh kita akan memperlebar jalan yang sudah mempunyai trotoar, maka yang terjadi apabila jalan diperlebar maka trotoar akan menjadi korban atau kasarnya dirusak.


4.      Penilaian Alternatif Kebijakan

Jadi kita mempunyai 3 alternatif cara atau kebijakan untuk memaksimalkan kinerja persimpangan kardinah kota Tegal, bagaimanakah kita menilainya?

Alternatif 1 (Mengkaji ulang kinerja simpang kardinah )
Menurut saya, mengkaji ulang kinerja persimpangan ini adalah pilihan jelas , ini adalah center pusat permasalahan, apabila kinerja simpang bermasalah maka kegiatan lalulintas akan terganggu. Mungkin sebelumnya sudah ada penelitian mengapa pada persimpangan kardinah diberi APILL , mungkin itu sengaja untuk keselamatan dan kelancaran pengguna jalan. dan kinerja simpang perlu adanya suatu pembaruan sistem , karena ketidakefektifan sistem simpang yang sudah ada.

Alternatif 2 ( Merevitalisasi, relokasi kegiatan masyarakat )
Ini memang bagus, tapi jika kita melakukan relokasi yang terjadi akan ada adu pendapat antar pihak yang dirugikan, dan ini membutuhkan proses yang tidak cepat. Dan ini harus ada persiapan waktu yang lebih lama untuk memikirkan , apakah akan dibuat pasar susun, apakah akan membuat pasar baru ditempat yang lebih layak. Selain waktu yang lama, biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit.

Alternatif 3 ( Supply and Demand )
Menurut saya, perkembangan jaman tidak bisa dielak lagi , mengapa? Sifat dasar manusia yang tidak pernah puas, dan selalu merasa bersaing. Dan ini sudah terlanjur dari dulu. Jadi perkembangan jumlah kendaraan tidak bisa dihentikan, namun bisa diatasi dengan peraturan operasionalnya, pembedaan plat ganjil genap, itu bagus. Namun yang terjadi kebijakan peraturan itu hanya sebuah isue karena dari petugas maupun masyarakat itu tidak konsisten. Apa yang terjadi? Peraturan dilanggar, ya penumpukan kendaraan terjadi lagi.
Dan untuk penambahan kapasitas jalan, mungkin ini bisa dilakukan jika masih ada daerah milik jalan yang luas, sedangkan di kota Tegal, ini sudah terlanjur banyak pembangunan rumah warga yang dekat dengan jalan.


5.      Pemilihan dan Implementasi dari beberapa Alternatif
Guna memaksimalkan kinerja persimpangan yang dijumpai banyak kendaraan yang menumpuk , adalah dengan mengkaji ulang kinerja simpang berAPILL itu sendiri. Alasanya?
Karena simpang adalah pusat bertemunya bebrapa ruas, ruas jalan yang sudah tidak bisa dimaksimalkan lagi, maka jalan satu-satunya adalah alternatif tersebut, agar lalulintas yang terjadi itu aman ,lancar dan selamat.
Apasih yang Dikaji?
1. Waktu siklus simpang BerAPILL ( Terlampir )
2. Waktu Antar Hijau ( Terlampir )
3. Perubahan fase ( Terlampir )
4. Peraturan tambahan.( Terlampir )

6.      Evaluasi dan Pengendalian
Karna proses perubahan baiknya ada suatu proses evaluasi dan pengendalian, jika  perhitungan mengenai kinerja persimpangan berAPILL di Simpang Kardinah berdasarkan MKJI itu dapat menjamin mengenai kelancaran lalulintas, namun untuk keselamatan itu butuh adanya pengendalian. Jadi ketika perubahan sudah terealisasi dan ditemui permasalahan, maka permasalahan tersebut harus dipakai sebagai bahan evaluasi untuk kinerja persimpangan yang lebih maksimal.

7.      Kesimpulan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketika persimpangan pada Simpang BerAPILL Kardinah bermaslah , maka ada suatu kajian ulang pada persimpangan tersebut, dan terkhususkan pada kinerja simpang, sistem simpang tanpa melakukan perubahan  ruas jalan tiap lengan. Dan ini efektiv dan efisien, karena ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan anggaranya yang banyak. Mungkin itu ada suatu pertimbangan yang matang untuk dapat segera direalisasikan.